Perangkat pengguna memiliki kamera (biasanya depan dan belakang) serta berbagai sensor,
seperti akselerometer, yang memberikan data ke aplikasi AR Anda untuk menafsirkan
dunia nyata. Kamera itu sendiri mungkin memiliki sensor kedalaman dan dapat menentukan
rentang, dimensi, dan data berguna lainnya tentang target yang dideteksinya.
Untuk aplikasi AR, Anda mengonfigurasi kamera agar mendapatkan performa yang optimal. Anda juga dapat
menggunakan metadata gambar kamera, buffering frame, dan akses kamera bersama untuk menyesuaikan
performa. Panduan di atas menjelaskan beberapa kemampuan kamera AR untuk
setiap platform.
[[["Mudah dipahami","easyToUnderstand","thumb-up"],["Memecahkan masalah saya","solvedMyProblem","thumb-up"],["Lainnya","otherUp","thumb-up"]],[["Informasi yang saya butuhkan tidak ada","missingTheInformationINeed","thumb-down"],["Terlalu rumit/langkahnya terlalu banyak","tooComplicatedTooManySteps","thumb-down"],["Sudah usang","outOfDate","thumb-down"],["Masalah terjemahan","translationIssue","thumb-down"],["Masalah kode / contoh","samplesCodeIssue","thumb-down"],["Lainnya","otherDown","thumb-down"]],["Terakhir diperbarui pada 2025-07-26 UTC."],[],["AR applications can utilize device camera data and sensors. Key actions include configuring camera settings for optimal AR performance, accessing camera image metadata, buffering camera frames, and sharing camera access. These functionalities are detailed in platform-specific guides for Android (Kotlin/Java), Android NDK (C), Unity (AR Foundation), and Unreal Engine. Camera capabilities include detecting range, dimensions, and other data about real-world targets, which helps to interpret the real world.\n"]]