Memindahkan situs dengan perubahan URL
Artikel ini menjelaskan cara mengubah URL halaman yang sudah ada di situs Anda dengan dampak minimum terhadap hasil Google Penelusuran. Contoh pemindahan situs jenis ini meliputi:
- Perubahan URL dari
HTTP
menjadiHTTPS
- Perubahan nama domain seperti
example.com
menjadiexample.net
atau penggabungan beberapa domain atau nama host - Perubahan jalur URL:
example.com/page.php?id=1
menjadiexample.com/widget
, atauexample.com/page.html
menjadiexample.com/page.htm
Ringkasan
- Tinjau informasi dasar tentang pemindahan situs. Ketahui apa yang akan terjadi, dan bagaimana pengaruhnya terhadap pengguna serta peringkat Anda. Jika berpindah dari HTTP ke HTTPS, tinjau praktik terbaik untuk HTTPS.
- Siapkan situs baru dan uji secara menyeluruh.
- Siapkan pemetaan URL dari URL saat ini ke format barunya yang sesuai.
- Mulai pemindahan situs dengan mengonfigurasi server untuk beralih dari URL lama ke URL baru.
- Pantau traffic pada URL lama dan baru.
FAQ terkait semua pemindahan situs dengan perubahan URL
- Apakah Google menyarankan pemindahan secara serentak, atau bolehkah melakukannya secara bertahap?
Anda dapat melakukannya secara bertahap. - Bagaimana cara menguji berapa banyak halaman yang diindeks?
Verifikasi data untuk setiap properti secara terpisah di Search Console. Gunakan laporan Status Indeks untuk mendapatkan tampilan menyeluruh. Gunakan laporan Peta Situs untuk melihat berapa banyak URL yang dikirimkan dalam peta situs yang telah diindeks. - Perlu waktu berapa lama hingga Google dapat mengenali perubahan URL?
Tidak ada frekuensi crawling yang tetap; proses tersebut bergantung pada ukuran situs dan kecepatan crawling yang memungkinkan. Proses pemindahan berlangsung per URL. - Apakah kredit untuk link akan hilang jika mengalihkan ke URL baru?
Tidak, pengalihan301
atau302
tidak menyebabkan penurunan PageRank.
Melakukan migrasi dari HTTP ke HTTPS
- Tinjau praktik terbaik untuk HTTPS.
- Pastikan untuk menambahkan properti HTTPS ke Search Console. Search Console akan memperlakukan HTTP dan HTTPS secara terpisah; data untuk properti ini tidak dibagikan di Search Console. Jadi, jika memiliki halaman di kedua protokol, Anda harus memiliki properti Search Console terpisah untuk setiap protokol.
FAQ migrasi HTTP ke HTTPS
Apakah migrasi HTTPS ini akan memengaruhi peringkat?
Seperti semua migrasi lainnya, Anda mungkin mengalami fluktuasi peringkat tertentu selama migrasi berlangsung. Namun, untuk menghindari kesalahan khusus HTTPS, tinjau informasi praktik terbaik untuk halaman HTTPS.
Peringkat situs HTTPS akan sedikit meningkat, tetapi jangan mengharapkan perubahan yang terlihat. Google menggunakan HTTPS sebagai sinyal penentu peringkat yang positif. Sinyal ini adalah satu di antara banyak sinyal, dan saat ini memiliki bobot yang lebih ringan daripada konten situs berkualitas tinggi. Anda sebaiknya tidak mengharapkan manfaat besar dari SEO karena pemindahan ke HTTPS dalam jangka pendek. Dalam jangka panjang, Google dapat meningkatkan kekuatan boost HTTPS.
Bolehkah memindahkan beberapa halaman saja ke HTTPS?
Ya, boleh. Mulailah dengan memindahkan sebagian halaman, melakukan pengujian, lalu memindahkan lebih banyak halaman sesuai keinginan Anda.
Jika Anda bermigrasi dari HTTP ke HTTPS secara bertahap, dan ingin menghindari
pengindeksan awal URL bertahap, sebaiknya gunakan
rel=canonical
, bukan pengalihan. Jika menggunakan
pengalihan, Anda tidak akan dapat menguji halaman yang dialihkan.
Apakah tag rel=canonical
akan menjamin bahwa
URL HTTP diindeks?
Tidak, tetapi tag tersebut adalah sinyal yang sangat kuat saat memilih URL yang diindeks.
Sertifikat apa yang direkomendasikan Google?
Untuk Google Penelusuran, sertifikat modern apa pun yang diterima oleh browser modern dapat digunakan.
Apakah kata kunci penelusuran berubah setelah pemindahan ke HTTPS?
Ini tidak akan berubah dengan HTTPS; Anda tetap dapat melihat kueri penelusuran di Search Console.
Bagaimana cara menguji berapa banyak halaman yang diindeks?
Verifikasi HTTP dan HTTPS secara terpisah di Search Console, dan gunakan Laporan Cakupan Indeks untuk melihat halaman yang telah diindeks.
Berapa lama waktu yang diperlukan untuk berpindah dari HTTP ke HTTPS?
Tidak ada frekuensi crawling yang tetap; proses tersebut bergantung pada ukuran situs dan kecepatan crawling yang memungkinkan. Proses pemindahan berlangsung per URL.
Kami mencantumkan peta situs HTTP di robots.txt. Haruskah kami memperbarui robots.txt untuk menyertakan peta situs HTTPS baru?
Sebaiknya perbarui file robots.txt agar mengarah ke versi HTTPS file peta situs Anda. Sebaiknya hanya cantumkan URL HTTPS di peta situs Anda.
Perlu diingat bahwa jika Anda mengalihkan setiap URL di situs dari HTTP ke HTTPS,
Anda hanya akan memiliki satu file robots.txt yang dapat diakses oleh crawler. Misalnya,
jika http://example.com/robots.txt
dialihkan ke
https://example.com/robots.txt
, konten versi HTTP
tidak akan terlihat oleh Google dan mesin telusur lainnya.
Peta situs apa yang seharusnya memetakan bagian dalam uji coba HTTPS?
Anda dapat membuat peta situs yang terpisah hanya untuk bagian situs yang diperbarui. Hal ini akan memungkinkan Anda melacak pengindeksan bagian uji coba dengan lebih tepat. Meski demikian, pastikan Anda tidak menduplikasi URL ini di peta situs yang lain.
URL apa yang seharusnya dicantumkan peta situs kami jika kami memiliki pengalihan (dari HTTP ke HTTPS atau sebaliknya)?
Cantumkan semua URL HTTPS baru di peta situs Anda, dan hapus URL HTTP lama. Jika Anda lebih memilih membuat peta situs baru, hanya cantumkan URL HTTPS baru di peta situs tersebut.
Adakah hal khusus lain yang perlu kami tambahan ke robots.txt untuk versi HTTPS?
Tidak.
Haruskah kami mendukung HSTS?
HSTS meningkatkan keamanan, tetapi memberikan kerumitan pada strategi rollback Anda. Lihat praktik terbaik HTTPS untuk informasi selengkapnya.
Kami menggunakan satu peta situs Google Berita untuk seluruh situs. Apa yang harus kami lakukan jika kami memigrasikan situs secara bertahap?
Jika Anda ingin menggunakan peta situs Google Berita untuk bagian HTTPS yang baru, Anda perlu menghubungi tim Berita untuk memberitahukan tentang perubahan protokol, lalu di properti HTTPS di Search Console, Anda dapat mengirimkan peta situs Google Berita baru saat Anda memigrasikan setiap bagian situs ke HTTPS.
Apa ada saran khusus untuk Pusat Penerbit Google Berita terkait migrasi HTTPS?
Pusat Penerbit Google Berita menangani pemindahan HTTP ke HTTPS secara transparan. Secara
umum, Anda tidak perlu melakukan apa pun dari sudut pandang Google Berita, kecuali jika Anda
juga menggunakan peta situs Berita. Dalam hal ini,
hubungi tim Berita
dan beri tahu mereka tentang perubahan tersebut. Anda juga dapat memberi tahu tim tentang bagian
yang berubah, misalnya jika berpindah ke HTTPS, Anda dapat menentukan bahwa Anda
memindahkan https://example.com/section
ke
https://example.com/section
.
Menyiapkan situs baru
Detail persiapan situs dapat bervariasi untuk setiap pemindahan situs, tetapi umumnya Anda akan melakukan satu atau beberapa hal berikut:
- Siapkan sistem pengelolaan konten (CMS) baru dan tambahkan konten ke dalamnya.
- Transfer gambar dan hasil download (seperti dokumen PDF) yang Anda hosting saat ini.
Ini mungkin sudah mendapatkan traffic dari Google Penelusuran atau link, dan memberi tahu pengguna serta Googlebot tentang lokasi barunya adalah hal yang bermanfaat. - Untuk pemindahan ke HTTPS, dapatkan dan konfigurasikan sertifikat TLS wajib di server Anda.
Menyiapkan robots.txt untuk situs baru Anda
File robots.txt untuk situs mengontrol area mana saja yang dapat di-crawl Googlebot. Pastikan aturan di file robots.txt situs baru sudah benar dalam mencerminkan bagian yang ingin Anda blokir dari crawling.
Perhatikan bahwa beberapa pemilik situs memblokir semua crawling saat dalam pengembangan. Jika mengikuti
strategi ini, pastikan Anda menyiapkan tampilan file robots.txt yang seharusnya saat pemindahan situs
dimulai. Demikian juga, jika Anda menggunakan aturan noindex
selama pengembangan, siapkan
daftar URL tempat Anda akan menghapus aturan noindex
saat memulai
pemindahan situs.
Memberikan error untuk konten yang dihapus atau digabung
Untuk konten di situs lama yang tidak akan ditransfer ke situs baru, pastikan
URL tersebut menampilkan kode respons error HTTP 404
atau 410
dengan benar. Anda dapat menampilkan
kode respons error di URL lama pada panel konfigurasi untuk situs baru, atau dapat
membuat pengalihan untuk URL baru dan membuatnya menampilkan kode error HTTP.
Memastikan setelan Search Console yang benar
Kesuksesan pemindahan situs bergantung pada setelan Search Console yang benar dan terbaru.
Jika belum melakukannya, verifikasi
bahwa Anda memiliki situs lama dan baru di Search Console. Pastikan untuk memverifikasi semua
varian situs lama dan baru. Misalnya, verifikasi
www.example.com
dan example.com
, dan sertakan varian situs HTTPS dan
HTTP jika menggunakan URL HTTPS. Lakukan ini untuk situs lama dan baru.
Meninjau verifikasi Search Console
Pastikan verifikasi Search Console akan terus berfungsi setelah pemindahan situs. Jika Anda menggunakan metode verifikasi lain, perhatikan bahwa token verifikasi dapat berbeda saat URL berubah.
Jika Anda menggunakan metode file HTML untuk memverifikasi kepemilikan situs di Search Console, jangan lupa sertakan file verifikasi saat ini dalam salinan situs Anda yang baru.
Begitu juga, jika Anda memverifikasi kepemilikan dengan file yang disertakan yang merujuk ke
tag meta
atau
Google Analytics
untuk memverifikasi kepemilikan, pastikan salinan CMS baru juga menyertakannya.
Meninjau setelan apa pun yang dikonfigurasi di Search Console
Jika Anda telah mengubah beberapa setelan konfigurasi di Search Console untuk situs lama, pastikan setelan situs baru telah diperbarui agar juga mencerminkan perubahan tersebut. Contoh:
- Frekuensi crawling: Sebaiknya jangan batasi frekuensi crawling Googlebot di Search Console untuk URL lama dan baru. Kami juga menyarankan agar Anda tidak mengonfigurasi setelan frekuensi crawling. Hanya lakukan hal ini jika Anda mengetahui bahwa situs tidak dapat menangani volume crawling Googlebot. Jika Anda telah membatasi kecepatan crawling Googlebot untuk situs lama, sebaiknya hapus batas tersebut. Google memiliki algoritma yang otomatis mendeteksi bahwa pemindahan situs telah diterapkan dan kami akan mengubah perilaku crawling Googlebot sehingga pengindeksan kami segera mencerminkan pemindahan situs.
- Backlink yang ditolak: Jika Anda telah mengupload file untuk menolak link di situs lama, sebaiknya upload ulang file tersebut menggunakan akun Search Console dari situs baru.
Membersihkan domain yang baru Anda beli
Jika situs baru adalah untuk domain yang baru dibeli, pastikan situs tersebut tidak memiliki masalah yang belum terselesaikan dari pemilik sebelumnya. Periksa setelan berikut:
- Tindakan manual untuk spam sebelumnya. Untuk situs yang tidak mematuhi kebijakan spam, Google bersedia mengambil tindakan manual, seperti mendemosikan atau bahkan menghapusnya sama sekali dari hasil penelusuran kami. Periksa halaman Tindakan Manual di Search Console untuk melihat apakah ada tindakan manual yang telah diterapkan ke situs baru, lalu selesaikan masalah apa pun yang tercantum di sana sebelum mengajukan permintaan pertimbangan ulang.
- URL yang dihapus. Pastikan tidak ada penghapusan URL yang tertinggal dari pemilik sebelumnya, khususnya penghapusan URL seluruh situs. Selain itu, sebelum mengirimkan permintaan penghapusan URL untuk konten, pastikan Anda telah memahami kapan penggunaan alat penghapusan URL tidak dianjurkan.
Menggunakan analisis web
Selama pemindahan situs, sangat penting untuk menganalisis penggunaan baik pada situs lama maupun baru. Software analisis web dapat membantu menangani hal ini. Biasanya, konfigurasi analisis web terdiri dari bagian JavaScript yang tersemat di halaman Anda. Detail pelacakan situs yang berbeda akan bervariasi bergantung pada software analisis serta setelan logging, pemrosesan, atau pemfilterannya. Hubungi penyedia software analisis untuk mendapatkan bantuan. Selain itu, jika Anda berencana melakukan perubahan konfigurasi apa pun pada software analisis, sekarang adalah waktu yang tepat. Jika menggunakan Google Analytics, pertimbangkan untuk membuat profil baru untuk situs baru jika Anda menginginkan pemisahan yang jelas di laporan konten.
Memastikan server Anda memiliki resource komputasi yang cukup
Setelah migrasi, Google akan meng-crawl situs baru Anda lebih intensif dari biasanya. Ini karena situs Anda mengalihkan traffic dari situs lama ke situs baru, dan setiap crawling situs lama akan dialihkan ke situs baru, selain proses crawling lainnya. Pastikan situs baru Anda memiliki kapasitas yang cukup untuk menangani peningkatan traffic dari Google.
Mengupdate Data Highlighter
Jika Anda menggunakan Data Highlighter untuk memetakan halaman lama, pastikan untuk mengulangi pemetaan bagi situs baru.
Memperbarui link aplikasi
Segera setelah halaman HTTPS Anda siap, ubah link aplikasi apa pun yang dimaksudkan untuk membuka halaman web tersebut dalam aplikasi ketika ditampilkan dalam hasil Google Penelusuran. Ubah link ini agar mengarah ke URL HTTPS yang baru. Pengalihan tidak akan berfungsi untuk link ini; mengklik browser seluler akan membuka halaman tersebut di browser, bukan di aplikasi, kecuali jika Anda memperbarui penanganan link aplikasi.
Memetakan URL situs lama ke URL situs baru adalah hal yang penting. Bagian ini menjelaskan sejumlah pendekatan umum yang dapat Anda lakukan untuk menilai URL di kedua situs dengan benar dan memfasilitasi pemetaan. Detail aktual tentang cara membuat pemetaan ini akan bervariasi bergantung pada infrastruktur situs saat ini serta detail pemindahan situs.
Menyiapkan pemetaan URL
Memetakan URL situs lama ke URL situs baru adalah hal yang penting. Bagian ini menjelaskan sejumlah pendekatan umum yang dapat Anda lakukan untuk menilai URL di kedua situs dengan benar dan memfasilitasi pemetaan. Detail aktual tentang cara membuat pemetaan ini akan bervariasi bergantung pada infrastruktur situs saat ini serta detail pemindahan situs.
Menentukan URL lama Anda
Dalam pemindahan situs yang paling sederhana, Anda mungkin tidak perlu membuat daftar URL lama Anda. Misalnya,
Anda dapat menggunakan pengalihan sisi server karakter pengganti jika ingin mengubah domain
situs (misalnya, beralih dari example.com
ke example.net
).
Dalam pemindahan situs yang lebih kompleks, Anda perlu membuat daftar URL lama dan memetakannya ke tujuan baru. Cara mendapatkan daftar URL lama bergantung pada konfigurasi situs saat ini, tetapi berikut beberapa tips yang berguna:
- Mulailah dengan URL yang penting.. Untuk menemukannya:
- Lihat peta situs karena tampaknya URL terpenting Anda telah dikirimkan di Search Console dengan cara ini
- Periksa log server atau software analisis untuk melihat URL yang memiliki traffic terbanyak
- Periksa fitur Link ke situs Anda di Search Console untuk melihat halaman yang memiliki link internal dan eksternal
- Gunakan sistem pengelolaan konten, yang biasanya dapat memberikan cara mudah untuk mendapatkan daftar semua URL yang menghosting konten.
- Periksa log server Anda untuk URL yang baru-baru ini dikunjungi setidaknya satu kali. Pilih jangka waktu yang masuk akal bagi situs Anda dengan mempertimbangkan variasi traffic musiman.
- Sertakan gambar dan video—Pastikan Anda menyertakan URL konten tersemat dalam rencana pemindahan situs: file video, gambar, JavaScript, dan CSS. URL ini perlu dipindahkan dengan cara yang sama seperti semua konten lain di situs Anda.
Membuat pemetaan URL lama ke URL baru
Setelah memiliki daftar URL lama, tentukan ke lokasi mana setiap URL akan dialihkan. Cara Anda menyimpan pemetaan ini bergantung pada pemindahan situs dan server Anda. Anda dapat menggunakan database, atau mengonfigurasi aturan penulisan ulang URL tertentu di sistem Anda untuk pola pengalihan umum.
Memperbarui semua detail URL
Setelah Anda menetapkan pemetaan URL, sebaiknya lakukan tiga hal untuk menyiapkan pemindahan halaman.
- Perbarui anotasi agar mengarah ke URL baru di HTML atau entri peta situs untuk setiap halaman:
- Setiap URL tujuan harus memiliki tag
rel="canonical" <link>
yang merujuk ke dirinya sendiri. - Jika situs yang dipindahkan memiliki halaman multibahasa atau multinegara yang dianotasi menggunakan
anotasi
rel-alternate-hreflang
, pastikan Anda memperbarui anotasi untuk menggunakan URL baru. - Jika situs yang dipindahkan memiliki versi seluler, pastikan Anda memperbarui
anotasi
rel-alternate-media
untuk menggunakan URL baru. Pelajari lebih lanjut di pedoman situs smartphone kami.
- Setiap URL tujuan harus memiliki tag
- Perbarui link internal.
Ubah link internal di situs baru dari URL lama ke URL baru. Anda dapat menggunakan pemetaan yang dibuat di awal guna membantu menemukan dan memperbarui link sesuai kebutuhan.
-
Simpan daftar berikut untuk pemindahan terakhir:
- File peta situs yang berisi URL baru dalam pemetaan. Lihat dokumentasi kami tentang membuat peta situs.
- Daftar situs yang tertaut ke URL lama Anda. Anda dapat menemukan link ke situs Anda di Search Console.
Menyiapkan pengalihan 301
Setelah memiliki pemetaan dan situs baru telah siap, langkah selanjutnya adalah menyiapkan
pengalihan HTTP 301
di server
dari URL lama ke URL baru, seperti yang Anda tunjukkan pada pemetaan.
Harap perhatikan hal-hal berikut:
- Gunakan pengalihan HTTP
301
. Meskipun Googlebot mendukung beberapa jenis pengalihan, sebaiknya gunakan pengalihan HTTP301
jika memungkinkan. - Hindari pengalihan berantai. Meskipun Googlebot dapat mengikuti hingga 10 lompatan dalam "rantai" beberapa pengalihan (misalnya, Halaman 1> Halaman 2> Halaman 3), sebaiknya alihkan ke tujuan akhir. Jika hal ini tidak memungkinkan, buat agar jumlah pengalihan dalam rantai tetap rendah, idealnya tidak lebih dari 3 dan kurang dari 5. Pengalihan berantai menambahkan latensi untuk pengguna, dan tidak semua agen dan browser pengguna mendukung rantai pengalihan yang panjang.
- Uji pengalihan tersebut. Anda dapat menggunakan Alat Inspeksi URL untuk menguji setiap URL, atau alat command line maupun skrip untuk menguji URL dalam jumlah besar.
Memulai pemindahan situs
Setelah pemetaan URL akurat dan pengalihan berfungsi, Anda siap melakukan pemindahan.
- Tentukan bagaimana Anda akan memindahkan situs — semua sekaligus atau secara bertahap:
- Situs kecil atau menengah: Sebaiknya Anda memindahkan semua URL di situs secara bersamaan alih-alih memindahkan bagian satu per satu. Hal ini membantu pengguna berinteraksi dengan situs secara lebih baik dalam bentuknya yang baru, serta membantu algoritme kami mendeteksi pemindahan situs dan memperbarui indeks dengan lebih cepat.
- Situs besar: Anda dapat memilih untuk memindahkan bagian situs yang lebih besar satu per satu. Hal ini dapat mempermudah pemantauan, pendeteksian, dan perbaikan masalah dengan lebih cepat.
- Perbarui file robots.txt:
- Di situs lama, hapus semua aturan
robots.txt
. Tindakan ini memungkinkan Googlebot menemukan semua pengalihan ke situs baru dan memperbarui indeks kami. Perlu diingat bahwa crawler tidak akan melihat konten file robots.txt lama setelah Anda mengaktifkan pengalihan. - Di situs baru, pastikan file
robots.txt
memungkinkan semua crawling. Hal ini meliputi crawling gambar, CSS, JavaScript, dan aset halaman lainnya, terlepas dari URL yang sudah dipastikan tidak di-crawl.
- Di situs lama, hapus semua aturan
- Konfigurasikan situs lama untuk mengalihkan pengguna dan Googlebot ke situs baru berdasarkan pemetaan URL.
- Ajukan Ganti Alamat di Search Console untuk situs lama.
-
Pertahankan pengalihan selama mungkin, umumnya minimal selama 1 tahun. Jangka waktu ini memungkinkan Google mentransfer semua sinyal ke URL baru, sekaligus meng-crawl ulang dan menetapkan ulang link di situs lain yang mengarah ke URL lama Anda.
Dari sudut pandang pengguna, sebaiknya pertahankan pengalihan tanpa batas waktu tertentu. Namun, pengalihan berjalan lambat bagi pengguna, jadi coba perbarui link Anda sendiri dan link volume tinggi apa pun dari situs lain agar mengarah ke URL baru.
- Kirimkan peta situs baru di Search Console. Tindakan ini akan membantu Google mempelajari URL baru. Pada tahap ini, Anda dapat menghapus peta situs lama, karena Google akan menggunakan peta situs baru untuk ke depannya.
Waktu yang dibutuhkan Googlebot dan sistem kami untuk menemukan dan memproses semua URL dalam pemindahan situs bergantung pada kecepatan server serta jumlah URL yang tercakup. Prinsipnya, situs berukuran sedang dapat membutuhkan waktu beberapa minggu untuk memindahkan hampir semua halaman, dan situs yang lebih besar akan membutuhkan waktu lebih lama. Kecepatan Googlebot dan sistem kami dalam menemukan dan memproses URL yang dipindahkan bergantung pada jumlah URL dan kecepatan server.
Memperbarui link masuk
Segera setelah pemindahan situs dimulai, coba ubah link yang masuk sebanyak mungkin untuk membuat pengalaman pengguna jadi lebih baik dan mengurangi pemuatan server. Link ini meliputi:
- Link eksternal: Coba hubungi situs dalam daftar situs tersimpan yang tertaut ke konten saat ini, untuk memintanya memperbarui link ke situs baru Anda. Pertimbangkan untuk memprioritaskan upaya Anda berdasarkan jumlah kunjungan masuk untuk setiap link.
- Link profil seperti dari Facebook, Twitter, dan LinkedIn.
- Kampanye iklan untuk mengarahkan ke halaman landing baru.
Memantau traffic
Setelah Anda memulai pemindahan situs, pantau bagaimana perubahan traffic pengguna dan crawler di situs baru dan juga situs lama. Idealnya traffic di situs lama akan menurun, sedangkan traffic di situs baru meningkat. Anda dapat memantau aktivitas pengguna dan crawler di situs dengan Search Console dan alat lainnya.
Menggunakan Search Console untuk memantau traffic
Banyak fitur Search Console yang membantu Anda memantau pemindahan situs, termasuk:
- Peta situs: Kirim kedua peta situs yang sudah disimpan di awal dari pemetaan. Awalnya, peta situs yang berisi URL baru tidak akan memiliki halaman yang diindeks, sedangkan peta situs URL lama akan memiliki banyak halaman yang diindeks. Seiring waktu, jumlah halaman yang diindeks dari peta situs URL lama akan berkurang hingga nol, dengan disertai peningkatan pengindeksan URL baru yang terkait.
- Laporan Cakupan Indeks: Grafik ini akan mencerminkan pemindahan situs, yang menampilkan penurunan jumlah URL yang diindeks pada situs lama dan peningkatan pengindeksan pada situs baru. Periksa error crawl yang tidak terduga secara teratur.
- Kueri penelusuran: Karena semakin banyak halaman situs baru yang diindeks dan mulai diberi peringkat, laporan kueri penelusuran akan mulai menampilkan URL di situs baru yang mendapatkan klik dan tayangan penelusuran.
Menggunakan alat lain untuk memantau traffic
Perhatikan akses server dan log error Anda, khususnya dengan memeriksa crawling oleh Googlebot, URL apa pun yang menampilkan kode status error HTTP yang tidak diharapkan, serta traffic pengguna normal.
Jika Anda menginstal software analisis web apa pun di situs, atau jika CMS menyediakan analisis, sebaiknya tinjau traffic dengan cara ini agar Anda dapat melihat progres traffic dari situs lama ke situs baru. Secara khusus, Google Analytics menawarkan pelaporan secara real-time, dan ini adalah fitur bermanfaat yang dapat digunakan selama fase awal pemindahan situs. Bersiaplah melihat penurunan traffic pada situs lama dan peningkatan traffic pada situs baru.
Memecahkan masalah pemindahan situs
Berikut beberapa kesalahan umum saat memigrasikan situs dengan perubahan URL (termasuk HTTP ke HTTPS). Kesalahan ini dapat membuat situs baru Anda tidak diindeks sepenuhnya.
Kesalahan umum | |
---|---|
Pemblokiran |
Jangan lupa untuk menghapus pemblokiran Tidak masalah jika Anda tidak memiliki file robots.txt di situs, tetapi pastikan untuk menampilkan
error Untuk menguji:
|
Pengalihan yang salah |
Periksa pengalihan Anda dari situs lama ke situs baru. Kami sering melihat orang mengarahkan ke URL yang salah (tidak ada) di situs baru. |
Error crawl lainnya |
Periksa laporan Cakupan Indeks untuk melihat lonjakan error lainnya di situs baru selama proses migrasi. |
Kapasitas tidak mencukupi |
Setelah migrasi, Google akan meng-crawl situs baru Anda lebih intensif dari biasanya. Ini karena situs Anda mengalihkan traffic dari situs lama ke situs baru, dan setiap crawl situs lama akan dialihkan ke situs baru, selain proses crawling lainnya. Pastikan situs Anda memiliki kapasitas yang memadai untuk menangani peningkatan traffic dari Google. |
Tidak memperbarui link aplikasi |
Jika Anda membuka halaman web dalam aplikasi, ubah link aplikasi ke URL baru sebelum menerapkan pengalihan halaman lama ke halaman baru. Jika tidak, Google tidak akan menyarankan penggunaan aplikasi untuk membuka URL baru dalam hasil penelusuran, tetapi akan mengarahkan pengguna ke situs di browser. |
Tidak memperbarui peta situs |
Pastikan peta situs Anda diubah sepenuhnya dengan URL baru. |
Tidak mengupdate Data Highlighter |
Jika menggunakan Data Highlighter untuk memetakan halaman lama, Anda perlu mengulangi pemetaan untuk situs baru. |